Langsung ke konten utama

Kisah Pelayaran Doktor Dolittle


Salah satu buku yang paling saya sukai karena sangat imajinatif adalah Kisah Pelayaran Doktor Dolittle karya Hugh Lofting. Saya membacanya di perpustakaan SMP, sampulnya berwarna biru, dengan ilustrasi karya penulisnya sendiri: sang doktor gemuk-bundar duduk di lengkungan bulan sabit sambil meneropong. Di atas bulan sabit itu juga sebuah kapal dengan layar putih bertengger; latar belakangnya langit biru dengan bintang-bintang berkerlipan. Lewat terjemahan (lagi-lagi, terima kasih Pak) Djokolelono, kisah petualangan doktor yang dapat berbicara bahasa hewan ini, betul-betul mempesona. Belakangan saya tahu bahwa Hugh Lofting, seorang insinyur berkebangsaan Inggris yang menulis cerita ini, telah menulis 12 judul buku serial Dr. Dolittle yang tergolong klasik dalam dunia bacaan anak-anak sedunia. Telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia, diadaptasi menjadi drama, film kartun, hingga film layar lebar (Film Dr. Dolittle yang dibintangi Eddie Murphy, 1998, terus berlanjut hingga sekuel kelima pada 2009). Sayang sekali, hanya satu judul buku dalam serial Dr. Dolittle yang, sepengetahuan saya, terbit dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit BPK Gunung Mulia pada 1980.
Urutan penerbitan Serial Doktor Dolittle:

  1. The Story of Doctor Dolittle (1920)
  2. The Voyages of Doctor Dolittle (1922)
  3. Doctor Dolittle's Post Office (1923)
  4. Doctor Dolittle's Circus (1924)
  5. Doctor Dolittle's Zoo (1925)
  6. Doctor Dolittle's Caravan (1926)
  7. Doctor Dolittle's Garden (1927)
  8. Doctor Dolittle in the Moon (1928)
  9. Doctor Dolittle's Return (1933)
  10. Doctor Dolittle and the Secret Lake (1948)
  11. Doctor Dolittle and the Green Canary (1950)
  12. Doctor Dolittle's Puddleby Adventures (1952)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seri Margasatwa C. Bernard Rutley

Salah satu buku favorit ketika saya duduk di bangku SD adalah Seri Margasatwa karya penulis Australia C. Bernard Rutley, yang mengisahkan dengan sangat menarik mengenai kehidupan hewan di alam liar. Di Indonesia serial ini diterbitkan oleh NV Masa Baru (yang kemudian menjadi Penerbit Ganaco) pada sekitar 1974 (gambar paling kiri). Belakangan seri ini juga diterbitkan oleh Penerbit Sinar Harapan (dua gambar yang di tengah). Ternyata terdapat 14 judul buku yang merupakan bagian dari seri ini, antara lain Cakma: Perampok Liar di Bukit Karang (kera babon), Piko: Pengempang Ulung di Air Tawar (kastor), Timur: Pemburu Kejam di Rimba Raya (harimau), dan Loki: Begal Bengis di Padang Salju (serigala). Di pasar buku loak masa kini, serial ini amat sulit diperoleh. Setelah mencari kian kemari, saya mendapatkan satu judul buku Timur: Pemburu Kejam di Rimba Raya di sebuah toko buku daring pada pertengahan 2015. Gambar paling kanan menunjukkan contoh Serial Margasatwa yang sama yang...

kenangan yang ditambah-tambahi atau ingatan yang dikurang-kurangi? | bac...

Sersan Grung-Grung dan Dwianto Setyawan

Disebut Sersan Grung-Grung karena batuknya berbunyi "grung-grung". Dia adalah tokoh cerita anak yang populer pada 1980-an. Nama aslinya Pak Darpodiroto namun lebih dikenal dengan panggilan Sersan Grung-Grung. Bersama mobil tua dan 6 orang anak ( yaitu Raka, Martinus, Samsul, Argo, Ninung dan Linda), dia membantu polisi memecahkan kasus-kasus kejahatan yang terjadi. Pengarangnya Dwianto Setyawan, kelahiran 12 Agustus 1949, berasal dari Kota Batu, Jawa Timur. Mulanya serial Sersan Grung-Grung dimuat secara bersambung di Majalah Bobo , kemudian dibukukan oleh Penerbit Gramedia. Ada 9 judul yang telah terbit, yaitu (1) Sersan Grung-Grung , (2) Rahasia Gua Jepang , (3) Orang-Orang Serakah , (4) Komplotan Daun Emas , (5) Penyamar Ulung , (6) Rencana Terselubung , (7) Ratu Bergaun Hitam , (8) Rahasia Topeng Berkumis , dan (9) Pala-Pala Motosep . Dwianto Setyawan mulai menulis pada 1972 dan telah menerbitkan puluhan judul novel anak. Termasuk pengarang favorit pada 1980...